EFFECTIVENESS OF BOTANICAL INSECTICIDE FORMULATIONS AGAINST COCOA POD BORER Conopomorpha cramerella (Snell.)

Main Article Content

La Ode Santiaji Bande
Gusnawaty HS
Mariadi Mariadi
Nuriadi Nuriadi

Abstract

Effectiveness of botanical insecticide formulations against cocoa pod borer Conopomorpha cramerella (Snell.). Cocoa pod borer (CPB), Conopomorpha cramerella (Lepidoptera: Gracillariidae), is a major pest on cocoa plants. The research aimed atfinding out botanical insecticide formulations that are effective against CPB. Plant materials used for preparing the formulations were cashew nut shell (Anacardium occidentale), whiteflower albizia (Albizia saponari), siam weed (Chromolaena odorata), and candle bush (Senna alata) extract. This research was conducted in the field using a randomized complete block design with the following treatments: formulation of cashew nut shell extract, cashew nut shell extract + whiteflower albizia bark extract, cashew nut shell extract + siam weed leaf extract, cashew nut shell extract + candle bush leaf extract, cashew nut shell extract + whiteflower albizia bark extract + siam weed leaf extract + candle bush leaf extract, and a synthetic insecticide formulation containing a mixture of lambda-cyhalotrin 106 g/L and thiametoxam 141 g/L as well as control (without botanical and synthetic insecticide treatment). The concentration of botanical pesticides applied from cashew nut shell extract used was 2.5 mL/L, while from other ingredients 250 mL/L.Variables observed were intensity of CPB infestation, degree of damage to the cocoa seed, and the efficacy of botanical insecticide treatments. The results showed that the test botanical insecticide formulations reduced the intensity of CPB infestation by 48.9–55.3% and the degree of seed damage by 52.3–58.2% compared with control. The efficacy of the test botanical insecticide formulations in controlling CPB was relatively the same when compared to each other, with a range of efficacy of 64.2–71.0%, but was lower than that of the synthetic insecticide formulation (92.8% efficacy). The implication of this research is that botanical insecticide formulations have the prospect of being continuously developed and have the potential to reduce the used of synthetic insecticides.

Article Details

How to Cite
(1)
Santiaji Bande, L. O.; HS, G.; Mariadi, M.; Nuriadi, N. EFFECTIVENESS OF BOTANICAL INSECTICIDE FORMULATIONS AGAINST COCOA POD BORER Conopomorpha Cramerella (Snell.). J Trop Plant Pests Dis 2020, 19, 1-7.


Section
Articles

References

Akhtar Y & Isman MB. 2013. Plant natural products for pest management: The magic of mixtures. In: Ishaaya I, Palli SR, & Horowitz AR (Eds.). Advanced Technologies for Managing Insect Pests. pp. 231–24. Springer Netherlands.

Amilia E, Joy B, & Sunardi. 2016. Residu pestisida pada tanaman hortikultura (studi kasus di Desa Cihanjuang Rahayu Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat). Jurnal Agrikultura. 27(1): 23–29.

Atmadja WR & Wahyono TE. 2006. Pengaruh cashew nut shell liquid (CNSL) terhadap mortalitas Helopeltis antonii Sign pada bibit jambu mete. Bul. Littro. 17(2): 66–71.

Baehaki SE, Iswanto EH, & Munawar D. 2016. Resistensi wereng cokelat terhadap insektisida yang beredar di sentra produksi padi. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. 35(2): 99–108.

Bande LOS, Halim, & Resman. 2014. Pemanfaatan sumber daya insitu untuk pengembangan budidaya kakao sehat yang ramah lingkungan. In: Saptarina D, Tangahu BV, Herumurti W, Erli KDM & Umilia E (Eds.). Prosiding Seminar Nasional Pusat Studi Lingkungan. pp 41–47. Pusat Studi Permukiman dan Lingkungan Hidup LPPM ITS, Surabaya.

Bande LOS, Muhidin, Gusnawaty HS, Mariadi, Nuriadi, & Basanunggu M. 2018. Effectiveness of botanical pesticides composite to decrease of Phytophthora palmivora caused black pod rot on cocoa. J. Agron. 17(3): 154–160.

Disbunhorti Sultra (Dinas Perkebunan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tenggara). 2010. Statistik Perkebunan Sulawesi Tenggara. Disbunhorti Provinsi Sultra, Kendari.

Ditjen PSP (Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian). 2011. Pedoman Umum Skrining Pestisida. Ditjen PSP, Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Jakarta.

Ditjen PSP (Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian). 2014. Pestisida Pertanian dan Kehutanan Terdaftar 2014. Ditjen PSP, Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Jakarta.

Dono D & Susanerwinur. 2013. Toksisitas dan antioviposisi ekstrak metanol kulit biji jambu mete (Anacardium occidentale L.) (Anacardiaceae) terhadap Crocidolomia pavonana F. (Lepidoptera: Pyralidae). Bionatura. 15(2): 79–82.

Firmansyah, Dadang, & Anwar R. 2017. Aktivitas insektisida ekstrak Tithonia diversifolia (Hemsl.) A. Gray (Asteraceae) terhadap ulat daun kubis Plutella xylostella (L.) (Lepidoptera: Yponomeutidae). J. HPT. Tropika.17(2): 185–193.

Harlita & Muzayyinah. 2004. Serbuk kulit biji jambu mete (Anacardium occidentale Linn.) sebagai moluskisida untuk menghambat perkembangbiakan keong emas (Pomacea sp.). BioSMART 6(1): 29–32.

Hiola SF & Bahri A. 2010. Uji toksisitas daun ketepeng cina (Cassia alata L.) pada keong mas (Pomacea canaliculata L). Bionature. 11(2): 115–119.

Kardinan A & Suriati S. 2012. Efektivitas pestisida nabati terhadap serangan hama pada teh (Camellia sinensisL.). Bul. Littro. 23(2): 148–152

Kementerian Pertanian. 2015. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 39/Permentan/SR.330/7/2015 tentang Pendaftaran Pestisida. Kementerian Pertanian, Jakarta.

Mardiningsih TL, Sukmana C, Tarigan N, & Suriati S. 2010. Efektivitas insektisida nabati berbahan aktif azadirachtin dan saponin terhadap mortalitas dan intensitas serangan Aphis gossypii Glover. Bul. Littro. 21(2): 171–183.

Nuriadi & Gusnawaty HS. 2013. Kaji tindak pengendalian hama penggerak buah kakao (Conopomorpha cramerella Snellen) dengan pestisida nabati. Jurnal Agroteknos. 3(1): 14–18.

Pongoh EJ, Rumampuk RJ, Bahti HH, Tarigan P, Mitova M, & Blunt JW. 2007. Suatu pentahidroksiflavanon dari akar Albizia saponaria. Jurnal Kimia Indonesia. 2(1):13–16.

Prastowo B, Karmawati E, Rubijo S, Indrawanto C, & Munarso SJ. 2010. Budidaya dan Pasca Panen Kakao. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Bogor.

Purwaningsih A, Mudjiono G, & Karindah S. 2014. Pengaruh pengelolaan habitat terhadap serangan penggerek buah Conopomorpha cramerella dan kepik Helopeltis antonii pada kakao. J. TIDP. 1(3): 149–156.

Ratna Y, Trisyono YA, Untung K, & Indradewa D. 2009. Resurjensi serangga hama karena perubahan fisiologi tanaman dan serangga sasaran setelah aplikasi insektisida. JPTI. 15(2): 55–64.

Rohimatun & Laba IW. 2013. Efektivitas insektisida minyak serai wangi dan cengkeh terhadap hama pengisap buah lada (Dasynus piperis China). Bul. Littro. 24(1): 26–34.

Sifa A, Prijono D, & Rauf A. 2013. Keefektifan tiga jenis insektisida nabati terhadap kutu putih pepaya Paracoccus marginatus dan keamanannya terhadap larva kumbang predator Curinus coeruleus. J. HPT Tropika. 13(2): 124–132.

Siswanto & Karmawati E. 2012. Pengendalian hama utama kakao (Canopomorpha cramerella dan Helopeltis spp.) dengan pestisida nabati dan agens hayati. Perspektif. 11(2): 103–112.

Soesanthy F & Samsudin. 2014. Pengaruh beberapa jenis formula insektisida nabati untuk melindungi buah kakao dari serangan penggerek. J. TIDP. 1(2): 69–78

Sucherman O. 2013. Efektivitas formulasi insektisida nabati brenuk (Crescentia cujete) terhadap hama Empoasca flavescens pada tanaman teh. Jurnal Penelitian Teh dan Kina. 16(1): 25–36.

Suharjo R & Aeny TN. 2011. Eksplorasi potensi gulma siam (Chromolaena odorata) sebagai biofungisida pengendali Phytophthora palmivora yang diisolasi dari buah kakao. J. HPT Tropika. 11(2): 201–209.

Thamrin M, Asikin S, & Willis W. 2013. Tumbuhan kirinyu Chromolaena odorata (L) (Asteraceae: Asterales) sebagai insektisida nabati untuk mengendalikan ulat grayak Spodoptera litura. J. Litbang Pert. 32(3): 112–121.

Willis M. 2010. Formulasi Pestisida Nabati Berbahan Aktif Eugenol, Sitronela, Sinamaldehid, Curcumin dan Xanthorizol yang Efektif Menekan Canopomorpha cramerella dan Helopeltis sp. pada Kakao (40-50%) dan Tidak Membunuh Musuh Alami. Laporan Akhir Program Insentif Riset Terapan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, Bogor.

Wiratno, Siswanto, & Trisawa IM. 2013. Perkembangan penelitian, formulasi, dan pemanfaatan pestisida nabati. J. Litbang Pert. 32(4): 150–155.

Wiryadiputra S. 2013. Residu pestisida pada biji kakao Indonesia dan produk variannya, serta upaya penanggulangannya. Review Penelitian Kopi dan Kakao. 1(1): 39–61.